first of all, sorry dorry morry banget ya..... i decide not to blog for the whole exam week. tapi berhubung ni adalah hari minggu, jadi boleh dong,, ngintip2 blog sendiri,.,, hehe,,
abis first, second,,,
karena sekarang lagi belajar dengan seriusnya, maka perhatianku masih sangat2 tertuju pada ujian2ku yang (sepertinya) agak berantakan semester ini..
so..
no-fresh post today... sorry...
sebagai gantinya, aku paste-kan tulisan ku yang dulu aku kasih ke redaksi Equilibrium,, ok?
isinya tentang Harvard National Model United Nations 2008, tulisan itu aku buat setelah pulang dari boston soale..
woke2?
ni ya....
bip bip bip... bip bip bip... (ceritanya lagi loading)
..........loading, please wait ....... (PlayStation banget, wkwk)
---------------------------------------------------------------------------------
Harvard National Model United Nations 2008
UGM kembali mengukir sebuah tinta emas melalui keikutsertaan untuk pertama kali dalam konferensi Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2008. HNMUN adalah salah satu model-UN conference tertua, terbesar dan paling prestigius di dunia. HNMUN adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Harvard University (Massachusetts, USA) dimana tahun 2008 ini adalah penyelenggaraan yang ke-54 kalinya.
Didalam HNMUN, setiap universitas yang mengirimkan delegasinya akan mewakili sebuah Negara (beberapa Negara, jika delegasi tersebut cukup besar) yang nantinya akan melakukan rapat seperti layaknya rapat-rapat yang lazim dilakukan didalam PBB (United Nations). Delegasi tersebut kemudian akan dibagi-bagi kedalam beberapa komite seperti: WHO, security council, disarmament and security council, dll. Didalam rapat tersebut masing-masing delegasi akan memperjuangkan kepentingan Negaranya mengenai isu-isu yang dibahas.
Sebagai informasi, tahun 2008 ini terdapat 6 universitas yang mengikuti HNMUN. Selain UGM, ikut pula UI, ITB, SBM-ITB, UNPAD dan UNPAR. Tiga nama universitas yang saya sebutkan terakhir sudah mengikuti event ini sejak beberapa tahun terakhir. Unpad sudah mengikuti acara ini sejak 3 tahun yang lalu. UNPAR, menyadari nilai-nilai positif acara ini, bahkan menyediakan dana yang cukup besar selama 8 tahun keikutsertaaan mereka di HNMUN.
UGM diwakili oleh 12 orang mahasiswa yaitu : Gumilang Sahadewo (IE 05), Daniel TM Silalahi (IE 05), Ganendra Widigdya (IE 05), Dita Kharisma (IE 06), Candida Merisca (FKG 07), Zaki Haikal (HI 05), Shakina Dharma (HI 06), Musi Samosir (AKT 03), Engelbertus (AKT 04), Nadya C (AKT 05), Melati N (AKT 05) dan saya sendiri, Mohamad Rizal (AKT 05). Selain 12 orang mahasiswa, UGM juga ditemani oleh seorang dosen pembimbing (Faculty Advisor), yaitu bapak Tony Prasetiantono, Ph.D.
Nilai positif
Terdapat banyak sekali nilai positif yang dapat dipetik dari keikutsertaan UGM didalam HNMUN ini. Isu pertama yang ingin saya angkat adalah kekuatan inisiatif. Keikutsertaan ini berawal dari inisiatif beberapa mahasiswa FEB UGM yang menganggap perlu mengikuti event ini karena memang memiliki konsep acara yang sangat positif. Pada awalnya memang cukup sulit meyakinkan beberapa pihak mengenai pentingnya event ini, namun dengan determinasi yang cukup tinggi pada akhirnya pihak-pihak tersebut justru sangat membantu dan sangat mendukung keikutsertaan UGM di HNMUN. Oleh karena itu,pesan yang ingin saya sampaikan, ber-inisiatiflah lalu lakukan usaha-usaha sebisa mungkin untuk mewujudkan inisiatif tersebut. Asalkan inisiatif tersebut positif, maka yakinlah. Kita cukup beruntung bersekolah di institusi yang sangat menghargai inisiatif mahasiswa, maka berinisiatiflah.
Nilai lainnya adalah mensejajarkan posisi UGM dengan universitas-universitas top dunia lainnya. Tahun ini HNMUN diikuti oleh 3100 orang yang berasal dari lebih 170 universitas dari hampir 40 negara di dunia. Sekedar memberikan beberapa nama universitas: Columbia University, Oxford University, Yale University, Leiden University dan nama-nama besar lainnya. Jika berdasarkan ranking pendidikan tinggi internasional, UGM berada di urutan 300-an(diurutkan secara vertical dari atas kebawah), maka melalui kesempatan ini seluruh universitas didudukkan dalam posisi yang sama dan sejajar. Sehingga dengan melakukan melakukan performa yang baik, maka secara tidak langsung delegasi UGM juga menunjukkan kualitasnya sebagai mahasiswa dari salah satu universitas terbesar dan tertua di Indonesia yang tidak kalah dengan mahasiswa dari universitas-universitas top dunia lainnya.
Bagi mahasiswa sekolah bisnis seperti saya dan mayoritas dari delegasi UGM, maka event ini menjadi ajang yang sangat baik untuk mengembangkan diri. Tidak hanya sekedar “meeting the international challenges” tapi lebih jauh dari itu, kami berusaha untuk “winning those international challenges”. Untuk mewujudkannya, kami melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Karena event ini adalah hal yang sama sekali baru bagi kami, maka kami disibukkan dengan melakukan berbagai macam riset-riset kecil untuk sekedar mencari tahu tentang bagaimana konferensi ini akan berlangsung. Lalu kami juga melakukan riset-riset mengenai isu-isu yang akan dibahas didalam konferensi,terutama berkaitan dengan kepentingan Negara yang akan diwakili. Semuanya dilakukan dengan intensitas yang semakin tinggi seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan acara.
Ada banyak nilai-nilai positif lain sebenarnya, namun tidak mungkin saya ceritakan semua melalui tulisan ini. Saya mengundang teman-teman yang tertarik untuk mengikuti event ini tahun depan untuk berkomunikasi dengan delegasi UGM yang nama-namanya telah saya cantumkan di bagian awal tulisan ini. Kami akan dengan sangat senang hati membagi pengalaman-pengalaman dan cerita serta nilai-nilai positif yang dapat kami ambil.
Selain menghadiri konferensi ini, teman-teman juga akan mendapatkan pengalaman untuk sekedar berkeliling di Harvard University (panitia menyediakan tour gratis untuk ini). Kampus Harvard University sebenarnya tidak terlalu besar, mungkin jauh lebih luas UGM. Bahkan gedung-gedung yang dimiliki cukup tua, dengan dinding bata merah yang ditumbuhi tanaman ivy di banyak bagian bangunan. Yang menarik, ternyata ada juga kepercayaan didalam kampus Harvard. Ada sebuah patung ditengah-tengah kampus, yaitu patung john Harvard, dimana apabila ada orang yang memegang sepatu patung tersebut maka konon katanya ia akan berkesempatan untuk bersekolah di Harvard University.
Selain Harvard, juga ada kampus-kampus ternama lainnya di sekitar Massachusetts dan Boston seperti: MIT, Boston University, Boston College dan Berklee Music Academy. Jika dapat saya gambarkan Boston hampir seperti Jogjakarta, cukup tenang dan orang-orangnya ramah.
Terakhir, harapan dari kami, teman-teman yang membaca tulisan ini menjadi berminat untuk mengikuti event serupa di tahun-tahun mendatang. Acara ini memiliki konsep yang sangat baik, memiliki nilai yang positif dan juga sangat prestigius. Kami sangat mendorong,juga sekaligus menantang, rekan-rekan lain untuk mengikuti HNMUN di tahun 2009. Setidaknya rekan-rekan yang berniat untuk mengikuti acara ini akan jauh lebih mudah, karena kami dapat memberikan saran mengenai hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan dengan lebih baik. Universitas dan Fakultas juga sangat mendukung kegiatan ini, sehingga, apa lagi yang dibutuhkan? Ayo berprestasi!
Oh ya, hanya sebagai informasi, kami semua sempat berfoto di patung John Harvard. Tidak hanya itu, kami tentu saja dengan sengaja menyentuh sepatunya. :)
----------------------------------------------------------------------------------------------
ni foto aku di patung John Harvard...
(liat sepatu kirinya yang kuning kan? itu karena dipegang orang2)
