Selasa, 18 Oktober 2011

Tes blogging from email

Tes 1
Hope it works.

Adios
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Mana yang lebih Nasionalis?

Halo,

akhirnya saya menulis juga di blog ini.
Alhamdulillah...

Anyhow sekarang sudah hampir 2 tahun kerja di perusahaan oil&gas, jadi mungkin pembahasan akan banyak ke arah industri ini. ya... itung2 belajar.....

kalau kita bicara industri oil&gas, entah kenapa banyak orang yang merasa seolah-olah kita ini terjajah oleh perusahaan asing, bangsa asing, atau antek2 asing....

perusahaan tempat saya bekerja saat ini kebetulan ada sebuah perusahaan asing yang sudah lebih dari 40 tahun mengelola suatu blok migas di daerah Kalimantan Timur. dalam waktu beberapa tahun ke depan, kontrak perusahaan gw dengan pemerintah RI untuk mengelola blok ini akan habis.

Oleh karena itu, maka dilakukanlah promosi dengan menunjukkan fakta2 yang mendukung supaya perusahaan gw bisa perpanjang kontrak pengelolaan migas itu.

tapiii...... as i told you previously, banyak orang yang menganggap jika suatu blok dikelola asing maka kita seolah2 menjadi tidak nasionalis. maka, media dan beberapa tokoh (terutama tokoh politik) menginginkan agar blok ini dikelola perusahaan nasional.... supaya lebih nasionalis.

buat gw, pandangan itu gak begitu benar.... walaupun gak salah juga..

i hereby would like to show you the other perspectives.

menurut gw, memberikan hak pengelolaan suatu blok migas pada perusahaan nasional adalah tindakan yang nasionalis.

tapi... ada yang lebih nasionalis lagi, yaitu: memberikan return yang lebih maksimal ke Negara. (filosofinya adalah memenuhi UUD pasal 33 - bumi air dan kekayaan yang ada didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat)

jadi yang harus dipikirkan adalah, siapa yang bisa memberikan hasil yang paling baik untuk negara dan rakyat ini.

secara sederhana mikirnya adalah seperti ini:

1. Revenue => siapa yang bisa memberikan tingkat produksi yang lebih tinggi.
oke katakan National Oil Company kita sama jago nya.... (gw yakin itu)... maka let's assume about that.

2. Expenses => siapa yang bisa me-maintain level produksi yang ada di point no 1 tadi pada level expense/cost yang lebih rendah.

Selisih pada point no 1 & 2 tersebut adalah jumlah yang bisa dimanfaatkan oleh negara (technically speaking, ada sedikit perhitungan yang lebih detail yang harus di taken into account, tapi biar mudah, let them free dulu lah)

nah.... berhubung kita assume no 1 adalah sama (which in reality may significantly differ) sekarang mari kita bahas point no.2 tadi.

mana yang lebih efisien ya kira2 antara NOC(National Oil Company) dengan IOC (International Oil Company).
for sure, gw gak punya datanya....
tapi, mari kita lihat indikator di lapangan saja...

gw sekarang tinggal di Balikpapan.
disini ada kompleks perumahan pertamina yang luas sekali.... sampai banyak sekali orang yang sampai level2 non-manajerial dapat fasilitas rumah (dan gas, dan listrik, dan lain-lain).
buat pegawainya sih oke ya..... tapi it will generate enormous cost and pada akhirnya akan menaikkan angka di point no.2.
sekarang bandingkan dengan perusahaan tempat gw kerja, fasilitas itu cuma ada untuk bos-bos doang. Jadi jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingin pertamina...

kalau ada yang punya data yang lebih valid.... boleh dong gw dishare..

tapi kira2 point gw adalah seperti ini:
menyerahkan suatu pengelolan blok migas pada perusahaan nasional boleh jadi tidak nasionalis, jika ternyata pengelolaan oleh perusahaan asing ternyata memberikan return yang lebih maksimal untuk mayoritas bangsa ini.

setuju?